Perkuat Komitmen, Inisiatif Health Provider dan Pengoperasian Biomass Boiler Ajinomoto Resmi Diluncurkan

MOJOKERTO - Tahun 2023 dianggap spesial oleh PT Ajinomoto Indonesia mengingat program Health Provider yang digagasnya hampir satu tahun lalu, telah diluncurkan secara resmi di Pabrik Ajinomoto di Mojokerto, Jawa Timur.

Program itu sejalan dengan inisiatif Ajinomoto Shared Value (ASV) yang dimiliki oleh perusahaan bumbu masak asal Jepang tersebut.

“Ajinomoto Group berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia melalui inisiatif Ajinomoto Shared Value (ASV). Tujuannya agar kita dapat hidup dengan prinsip "Eat Well, Live Well"," kata Shinichi Matsumoto, Presiden Direktur PT Ajinomoto Indonesia, saat peluncuran program Health Provider beberapa waktu lalu.

"Tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, Ajinomoto juga menciptakan nilai sosial melalui aktivitas bisnisnya dengan aktif terlibat mengatasi isu dan permasalahan sosial seperti keberlanjutan global, sumber daya pangan, serta kesehatan dan kesejahteraan. Health Provider adalah slogan perusahaan yang kami ciptakan yang bermakna untuk kesehatan manusia, kesehatan bumi, dan kesehatan masyarakat. Kami mendedikasikan produk-produk kami dan semua aktivitas keberlanjutan untuk Indonesia," tambahnya.

Digagas sejak akhir 2022, Health Provider Ajinomoto telah berhasil menciptakan inisitatif aktif dan partisipatif yang mendukung pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan serta dampak lingkungan. Tak berhenti hanya di lingkungan karyawan, Ajinomoto kini juga memperkuat komitmennya dengan mendampingi masyarakat Indonesia di bidang kesehatan, terutama kesehatan keluarga.

Dalam kesempatan grand launching tersebut, Ajinomoto juga melaksanakan sesi talkshow terkait kesehatan manusia dan juga lingkungan dengan menghadirkan para pakar di bidangnya. Beberapa kegiatan pun sudah Ajinomoto laksanakan sejak beberapa tahun lalu untuk mengedukasi masyarakat soal pentingnya gizi seimbang bagi keluarga, para siswa, hingga lansia. Kegiatan itu dilakukan melalui kerja sama dengan tim peneliti dan akademisi serta melibatkan masyarakat.

Peluncuran program Health Provider menjadi bukti keseriusan Ajinomoto terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Di kesempatan yang sama, Ajinomoto juga meresmikan pengoperasian boiler biomassa milik mereka.

“Biomass Boiler merupakan bagian dari komitmen Ajinomoto sebagai Health Provider untuk membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (Sustainable Development Goals). Grup Ajinomoto telah memperkenalkan biomassa di beberapa fasilitas produksinya di seluruh dunia untuk mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim," papar Samsul Bakhri, Direktur PT Ajinomoto Indonesia.

"Penggunaan biomassa di pabrik Ajinomoto Mojokerto ini turut membantu menurunkan emisi karbon yang saat ini sudah berhasil ditekan hingga 36%. Konversi bahan bakar boiler dengan menggunakan energi terbarukan ini merupakan salah satu langkah yang diambil Ajinomoto untuk mengurangi emisi karbon sampai 60% pada 2030“, lanjutnya.

Kepedulian Health Provider Ajinomoto juga dibuktikan melalui beberapa inisiatif ramah lingkungan lain. Salah satunya, pabrik Ajinomoto Indonesia di Mojokerto berhasil mengurangi penggunaan air hingga 35%, yang kemudian mengembangkan inisiasi pemeliharaan lingkungan melalui Peningkatan Pengelolaan Air Limbah (Waste Water Management Improvement).

Bukan hanya itu, pabrik yang berada di Jawa Timur ini juga selalu menerapkan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk sebagian besar aktivitas mereka.

“Seperti kita tahu, emisi karbon merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan. Untuk udara yang lebih baik, Ajinomoto berpartisipasi dalam menurunkan tingkat emisi karbon di Indonesia dengan target mengurangi 231,32 juta CO2, dengan mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan pengadaan biomass boiler. Pengadaan biomass boiler merupakan salah satu langkah yang diambil Ajinomoto untuk mencapai target menghentikan penggunaan batu bara di tahun 2025, dengan mengurangi emisi gas rumah kaca pada 2030”, pungkas Shinichi Matsumoto.